Jumat, 15 Januari 2021

RANGKUMAN MATERI SISTEM OPERASI

Assalamualaikum Wr.Wb
Jadi, disini saya ingin menjelaskan tentang materi Sistem Operasi

Semoga bermanfaat, selamat membaca!


POKOK BAHASAN 1

Pengenalan Sistem Komputer dan Sistem Operasi Linux

SISTEM KOMPUTER

Komputer merupakan alat elektronik yang pada awalnya dirancang untuk aktivitas komputasi. Namun pada saat ini penggunaan komputer telah berkembang mengikuti perkembangan zaman di tambah juga mencakup pada manipulasi, simulasi, animasi, dan komunikasi-informasi.

Sebagaimana layaknya sebuah perangkat elektronik, komputer merupakan sistem Input Proccess and Output, sehingga memerlukan masukan untuk diolah yaitu berupa data dan akan menghasilkansuatu keluaran yaitu informasi.

Secara teknis, kriteria yang dijadikan dasar untuk mengklasifikasikan, antara lain :

ü  Arsitektur

ü  Kecepatan pemrosesan

ü  Besarnya memori

ü  Kemampuan penyimpanan

ü  Jumlah pengguna

ü  Biaya dan ukuran

SISTEM OPERASI

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user dengan perangkat keras komputer. Sistem opersi digunakan untuk mengeksekusi program user dan memudahkan menyelesaikan permasalahan user. Selain itu dengan adanya sistem operasi komputer nyaman digunakan. Sistem operasi mempunyai tujuan untuk menggunakan perangkat keras komputer secara efisisen.

Secara umum komponen sistem komputer terdiri dari :

1.      Perangkat Keras, merupakan sumber daya utama untk proses komputasi perangkat keras komputer terdiri dari : CPU, memory dan perangkat input output.

2.      Sistem Opersi, mempunyai tugas untuk melakukan control dan koordinasi penggunaan perangkat keras pada berbagai progrma aplikasi untuk user-user yang berbeda.

3.      Progrma Aplikasi, menentukan cara sumber daya sistem digunakan untk menyelesaikan permasalahan komputasi dari user, contohnya compiler, sistem basis data, video games, program bisnis dan lain-lain.

4.      User yang menggunakan sistem, terdiri dari orang, mesin atau komputer lain.

Contoh Script

Percobaan 1 : Melihat identitas diri (nomor id dan group id)

$ id

Percobaan 2 : melihat tanggal dan kalender dari sistem

1.      Melihat tanggal saat ini

$ date

2.      Melihat kalender

$ cal 12 2012

$ cal -y

Percobaan 3 : Melihat identitas mesin

$ hostname

$ uname

$ uname -a

Percobaan 4 : Melihat siapa yang sedang aktif

$ w

$ who

$ whoami

Percobaan 5 : Menggunakan manual

$ man id

$ man date

$ man cal

$ man hostname

$ man uname

Percobaan 6 : Menghapus layar

$ clear

Percobaan 7 : Mencari perintah yang tepat sama dengan kunci yang dicari

$ whatis id

$ whatis date

$ whatis cal

$ whatis hostname

            $ whatis uname

POKOK BAHASAN 2

Struktur Sistem Operasi Linux

Struktur Linux

Linux tidak jauh dengan Unix yang merupakan suatu sistem operasi yang terstruktur, menyangkut sistem pada perangkat lunaknya maupun pada perangkat keras seperti (terminal, Unit system, consol serta jalur komunikasi).

Adapun struktur Linux yang menyangkut perangkat lunak antara lain :

-          Shell

-          Utilitas

-          Kernel

-          Aplikasi

Struktur Shell merupakan interpreter pada system linux. Shell berfungsi sebagai interface (antar muka) antara user dengan sistem linux. Adapun macam-macam shell yang terdapat pada sistem linux antara lain :

*korn shell (/bin/ksh)

*Boume Again Shell ( /bin/bash)

*C Shell ( /bin/csh)

Struktur Utilitis adalah salah satu program yang sengaja disediakan linux untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Struktur Kernel, merupakan bagian paling penting dari sistem linux, memiliki fungsi : untuk menampilkan berbagai bentuk fungsi bertingkat rendah dan pengendalian langsung perangkat keras.

Terdapat beberapa fungsi yang dilakukan kernel antara lain :

1.      Manajemen file dan security

2.      Pelayanan proses input output

3.      Menajemen memori

4.      Penanganan proses interupsi

5.      Proses manajemen sistem dan penjadwalan

6.      Pelayanan jam sistem dan tanggal

Pada linux terdapat sistem call yaitu suatu sistem yang dapat menghubungkan antara bagian luar linux dengan kernel.

Struktur Aplikasi adalah salah satu program yang dibuat oleh pemakai untuk memenuhi kenutuhan sendiri.

dan perlu diketahui juga tentang struktur direktori pada linux, sebelumnya saya jelaskan apa itu file??

File merupakan struktur dasar dalam sebuah sistem komputer berfungsi untuk menyimpan data-data maupun informasi. Nah didalam linux dibagi menjadi 3 (tiga) kategori utama antara lain :

1)      Direktory

Yaitu file yang berisi daftar nama dan juga suatu bilangan node dari masing-masing file yang digunakan.

2)      File spesial

Yaitu file yang menyampaikan piranti fisik/perangkat keras, bisa berupa file-file yang berhubungan.

3)      File Biasa

Yaitu file yang digunakan untuk menyimpan data, dokumen, grafik, dll. Bentuk file antara file data.

Sistem file pada linux menyerupai pepohonan (tree), yaitu dimulai dari root, kemudian direktori dan sub direktori. Sistem file pada Linux diatur secara hirarkhikal, yaitu dimulai dari root dengan symbol “/”

Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori adalah file khusus, yang berisi nama file dan INODE (pointer yang menunjuk ke data / isis file tersebut). Secara logika, Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi (disebut juga Subdirektori).

Percobaan 1 : manajemen proses

1.      Ps menampilkan PID (process ID) untuk shell dan proses ps itu sendiri

$ ps

$ ls -l  /proc/[nomorPID]

2.      Melihat status proses

$ cat  /proc/[nomorPID]/status

3.      Melihat nilai pada variabel

$ ls  /proc/sys/net/ipv4

4.      Melihat isi salah satu variabel

$ cat  /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

$ echo 1 >  /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

5.      Mengubah kernel variabel harus dengan ijin akses root. Menjadi root dengan utilitas su (subtitute user)

$ su

Password : isi dengan password root

# echo 1 >  /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

# exit

6.      Kembali ke user semula dan tampilkan variabel kernel dengan nilai baru

$ cat  /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Percobaan 2 : Manajemen file

1.      Membuat direktori dan subdirektori

$ cd  /home/[nama user]

$ mkdir music1

$ mkdir music2

$ ls

2.      Menghapus direktori dan cubdirektori

$ rmdir music1

$ ls

Percobaan 3 : Manajemen memori

1.      Melihat daftar partisi

$ fdisk -l

$ blkid

2.      Melihat kapasitas partisi

$ df -h

Percobaan 4 : Melihat tipe file

1.      Melihat block device (peralatan I/O)

$ ls -l  /dev/fd

2.      Melihat character device (peralatan I/O)

$ ls -l  /dev/tty2

3.      Melihat named pipe (FIFO)

$ ls -l  /var/log/boot.log

4.      Melihat direktori

$ ls -ld  /dev

5.      Melihat ordinary file

$ ls -l  /etc/passwd

Percobaan 5 : Melihat tanggal dan kalender dari system

1.      Melihat tanggal saat ini

$ date

2.      Melihat kalender

$ cal 11 2013

$ cal 9 12 2013

POKOK BAHASAN 3

Manajemen I/O & Manajemen Memori

Manajemen I/O

INPUT=> PROSES=> OUTPUT

Instruksi (command) yang diberikan pada Linux melalui Shell disebut sebagai eksekusi program yang selanjutnya disebut proses. Setiap kali instruksi diberikan, maka Linux kernel akan menciptakan sebuah proses dengan memberikan nomor PID (Process Identity). Proses dalam Linux selalu membutuhkan Input dan menghasilkan suatu Output. Dalam konteks Linux input/output adalah :

·         Keyboard (input)

·         Layar (output)

·         Files

·         Struktur data kernel

·         Peralatan I/O lainnya (misalnya Network)

Manajemen Memori

Linux mengimplementasikan sistem virtual memory demand-paged. Proses mempunyai besar memory virtual yang besar (4 gigabyte). Pada virtual memory dilakukan transfer page antara disk dan memory fisik. Jika tidak terdapat cukup memory fisik, kernel melakukan swapping beberapa page lama ke disk. Disk drive adalah perangkat mekanik yang membaca dan menulis ke disk yang lebih lambat dibandingkan mengakses memory fisik. Jika memory total page lebih dari memory fisik yang tersedia, kernel lebih banyak melakukan swapping dibandingkan eksekusi kode program, sehingga terjadi thrashing dan mengurangi utilitas. Jika memory fisik ekstra tidak digunakan, kernel meetakkan kode program sebagai disk buffer cache. Disk buffer menyimpan data disk yang diakses di memory, jika data yang sama dibutuhkan lagi dengan cepat diambil dari cache.

Percobaan 1 File description

1.      Untuk melihat isi file dari direktori aktif

$ ls

2.      Untuk melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan layar per layar.

$ ls -l

3.      Membuat direktori baru dengan perintah mkdir directory

$ mkdir data

4.      Menghapus direktori yang telah kosong

$ rmdir data

5.      Mengcopy suatu file cp source destination

$ cd  /home

$ nano udon. Ganteng

#udon ganteng

#kangudon.com

Ctrl + x dan y untuk menyimpan file

$ cp  /home/udon.ganteng  /home/udon.manis

Percobaan 2 Pipeline

$ su (masukkan pasword umsida)

$ who

$ who | sort

$ who | sort -r

$ who > etc

$ sort etc

$ ls -l  /etc | sort | more

Percobaan 3 Redirection (pembelokan)

$ cat 1> aslab.txt

Ini adalah text yang saya simpan ke file aslab.txt

$ cat 0< aslab.txt

$ cat aslab.txt

$ mkdir mydir 2> myerror.txt

$ cat myerror.txt

Percobaan 4 Melihat Manajemen Memory

Perhatikan dengan perintah dmseg jumlah memory tersedia dan proses swapping

$ dmesg | more

POKOK BAHASAN 4

Proses Thread dan Deadlock

KONSEP PROSES DI LINUX

Setiap kali diberikan pada linux sell, maka kernel akan menciptakan sebuah proses id. Proses ini disebut juga dengan terminology Unix : sebagai sebuah Job. Proses id (PID) di mulai dari 0, yaitu proses “INK”, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (terdaftar pada /etc/inittab).

Beberapa tipe proses :

·         Foreground

Proses yang didapatkan oleh pemakai langsung pada terminal (interaktif dialog).

·         Batch

Proses yang dikumpulkan dan dijalankan secara sekuensial (satu persatu) Proses Batch tidak diasosiasikan (berinteraksi) dengan terminal.

·         Daemon

Proses yang menunggu permintaan (request) dari proses lainnya dan menjalankan tugas sesuai dengan permintaan tersebut. Bila tidak ada request, maka program ini akan berada dalam kondisi “idle” dan tidak menggunakan waktu hitung CPU. Umunya nama proses daemon di UNIX berakhiran d, misalnya inetd, named, popd dll.

SINYAL

Proses dapat mengirim dan menerima sinyal dan ke posisi lainnya. Proses pengiriman sinyal melalui intruksi “kill” dengan format

$ Kill [ -nomor sinyal ] [nomor PID]

MENGIRIM SINYAL

Mengirim sinyal adalah satu alat komunikasi antar proses, yaitu memberitahukan proses yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus dikendalikan. Berdasarkan sinyal yang dikirim ini maka proses dapat berinteraksi dan administrator/programmer dapat menentukan reaksi tersebut. Mengirim sinyal mengguakan instruksi.

$ Kill [ -nomor sinyal ] [nomor PID]

Sebelum mengirim sinyal PID proses yang akan dilakukan harus diketahui terlebih dahulu.

Percobaan 1 : Status Proses

1.      Instruksi ps (proses status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. PID adalah Nomor Identitas Proses, tty adalah nama terminal dimana proses tersebut aktif, STAT berisi S (sleeping) dan R (Running), COMMAND merupakan instruksi yang digunakan.

$ ps

2.      Ntuk melihat factor/elemen lainnya, gunakan option -u (user). %CPU adalah presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut. %MEM adalah presentasi system memori yang digunakan proses, SIZE adalah jumlah memori yang digunakan, RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori yang digunakan, START adalah kapan proses tersebut diaktifkan

$ ps -u

3.      Mencari proses yang spesifikasi pemakai. Proses di ats hanya terbatas pada proses milik pemakai, dimana pemakai tersebut melakukan login.

$ ps -u [nama user]

4.      Mencari proses lainnya gunakan option a (aR) dan au (all user)

$ ps -a

Percobaan 2 : Sinyal

1.      Membuat shell script dengan nama loop.sh

$ nano loop.sh

#! /bin/bash

# Sebuah shell script : loop.sh

While :

Do

Echo “.\c”

Sleep 10

Done

2.      Eksekusi fil loop.sh sebagai background

$ chmod +x loop.sh

$ ./loop.sh

3.      Melihat proses ID dari loop.sh

$ ps

4.      Menghentikan proses. Nomor 15 (SIGTREM) merupakan default.

$ kill -15 [nomor PID} atau

$ kill [nomor PID]

5.      Menghentikan proses secara mutlak

$ kill -9 [nomor PID]

Percobaan 3 : Mengelola Sinyal

1.      Membuat file prog.sh

$ nano prog.sh

#! /bin/sh

Echo “Program berjalan . .”

While :

Do

Echo “X”

Sleep 20

Done

2.      Jalankan program tersebut karena program melakukan looping, maka stop dengan mengirim sinyal interrupt (^C).

$ chmod +x prog.sh

$ ./prof.sh

3.      Jalankan program tersebut sebagai background. Catat nomor PID proses, tekan <Enter> untuk ke foreground dan perikasa melalui interupsi ps.

$ ./prog.sh &

$ ps

4.      Kirimkan sinyal terminal sebagai berikut.

$ kill [nomor PID]

5.      Ubahlah program prog.sh dengan instruksi trap untuk menangkap sinyal yang dikirim.

$ nano prog.sh.

Trap “ “ 1 2 3 15

#! /bin/sh

Echo “Program berjalan . .”

While :

Do

Echo “X”

Sleep 20

Done

6.      Jalankan program tersebut sebagai background. Coba lakukan kill dengan nomor PID proses tersebut.

$ ./prog.sh &

$ kill [nomor PID] atau

$ kill -1 [nomor PID] atau

$ kill -2 [nomor PID] atau

$ kill -15 [nomor PID]

7.      Perintah kill di atas akan menghentikam proses karena dihalangi dengan perintah trap. Cobalah menggunakan nomor sinyal 9.

$ kill -9 [nomor PID]

Percobaan  4 : No Hangup

1.      Adakalanya sebuah proses memerlukan waktu yang cukup lama misalnya proses sortir, sehingg perlu dilakukan sebagai proses background. Namun bila proses akan ikut berhenti, yang artinya proses sortir harus diulang kembali.

Simulasi dari sort.

$ nano myjob.sh

#! /bin/sh

While :

Do

Find / -print > berkas

Sort berkas -o hasil

Echo “Proses selesai pada ‘date’”>>

Proses.log

Done

2.      Jalankan proses tersebut sebagai proses background.

$ chmod +x myjob.sh

$ ./myjob.sh &

3.      Kemudian logout dan login kembali. Periksa dimana job bekerja.

$ ps

4.      Gunakan nohup (No Hangup) agar job tetap berjalan meskipun pemakai logout. Catatan : fungsi ini idak berjalan di on system V (Linux).

$ ./myjob.sh &

$ nohup myjob.sh

5.      Kemudian logout dan login kembali. Periksa apakah job masih bekerja.

$ ps

MENGIRIM SINYAL

Mengirim sinyal adalah satu alat komunikasi antar proses, yaitu memberitahukan proses yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus dikendalikan. Berdasarkan sinyal yang dikirim ini maka proses dapat berinteraksi dan administrator/programmer dapat menentukan reaksi tersebut. Mengirim sinyal mengguakan instruksi.

$ Kill [ -nomor sinyal ] [nomor PID]

Sebelum mengirim sinyal PID proses yang akan dilakukan harus diketahui terlebih dahulu.

Percobaan 1 : Status Proses

1.      Instruksi ps (proses status) digunakan untuk melihat kondisi proses yang ada. PID adalah Nomor Identitas Proses, tty adalah nama terminal dimana proses tersebut aktif, STAT berisi S (sleeping) dan R (Running), COMMAND merupakan instruksi yang digunakan.

$ ps

2.      Ntuk melihat factor/elemen lainnya, gunakan option -u (user). %CPU adalah presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut. %MEM adalah presentasi system memori yang digunakan proses, SIZE adalah jumlah memori yang digunakan, RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori yang digunakan, START adalah kapan proses tersebut diaktifkan

$ ps -u

3.      Mencari proses yang spesifikasi pemakai. Proses di ats hanya terbatas pada proses milik pemakai, dimana pemakai tersebut melakukan login.

$ ps -u [nama user]

4.      Mencari proses lainnya gunakan option a (aR) dan au (all user)

$ ps -a

Percobaan 2 : Sinyal

1.      Membuat shell script dengan nama loop.sh

$ nano loop.sh

#! /bin/bash

# Sebuah shell script : loop.sh

While :

Do

Echo “.\c”

Sleep 10

Done

2.      Eksekusi fil loop.sh sebagai background

$ chmod +x loop.sh

$ ./loop.sh

3.      Melihat proses ID dari loop.sh

$ ps

4.      Menghentikan proses. Nomor 15 (SIGTREM) merupakan default.

$ kill -15 [nomor PID} atau

$ kill [nomor PID]

5.      Menghentikan proses secara mutlak

$ kill -9 [nomor PID]

Percobaan 3 : Mengelola Sinyal

1.      Membuat file prog.sh

$ nano prog.sh

#! /bin/sh

Echo “Program berjalan . .”

While :

Do

Echo “X”

Sleep 20

Done

2.      Jalankan program tersebut karena program melakukan looping, maka stop dengan mengirim sinyal interrupt (^C).

$ chmod +x prog.sh

$ ./prof.sh

3.      Jalankan program tersebut sebagai background. Catat nomor PID proses, tekan <Enter> untuk ke foreground dan perikasa melalui interupsi ps.

$ ./prog.sh &

$ ps

4.      Kirimkan sinyal terminal sebagai berikut.

$ kill [nomor PID]

5.      Ubahlah program prog.sh dengan instruksi trap untuk menangkap sinyal yang dikirim.

$ nano prog.sh.

Trap “ “ 1 2 3 15

#! /bin/sh

Echo “Program berjalan . .”

While :

Do

Echo “X”

Sleep 20

Done

6.      Jalankan program tersebut sebagai background. Coba lakukan kill dengan nomor PID proses tersebut.

$ ./prog.sh &

$ kill [nomor PID] atau

$ kill -1 [nomor PID] atau

$ kill -2 [nomor PID] atau

$ kill -15 [nomor PID]

7.      Perintah kill di atas akan menghentikam proses karena dihalangi dengan perintah trap. Cobalah menggunakan nomor sinyal 9.

$ kill -9 [nomor PID]

Percobaan  4 : No Hangup

1.      Adakalanya sebuah proses memerlukan waktu yang cukup lama misalnya proses sortir, sehingg perlu dilakukan sebagai proses background. Namun bila proses akan ikut berhenti, yang artinya proses sortir harus diulang kembali.

Simulasi dari sort.

$ nano myjob.sh

#! /bin/sh

While :

Do

Find / -print > berkas

Sort berkas -o hasil

Echo “Proses selesai pada ‘date’”>>

Proses.log

Done

2.      Jalankan proses tersebut sebagai proses background.

$ chmod +x myjob.sh

$ ./myjob.sh &

3.      Kemudian logout dan login kembali. Periksa dimana job bekerja.

$ ps

4.      Gunakan nohup (No Hangup) agar job tetap berjalan meskipun pemakai logout. Catatan : fungsi ini idak berjalan di on system V (Linux).

$ ./myjob.sh &

$ nohup myjob.sh

5.      Kemudian logout dan login kembali. Periksa apakah job masih bekerja.

$ ps

POKOK BAHASAN 5

Manajemen File dan Disk

Manajemen File

File merupakan kumpulan data atau informasi yang saling berhubungan. Sistem operasi Linux mempunyai manajemen file berbentuk seperti piramida. Membentuk tingkatan struktur file seperti pohon silsilah keluarga. Struktur ini memudahkan pengguna linux untuk mengelola berbagai file.

Sistem file pada linux dimulai dari root yang ditandai dengan simbol “ / “. Kemudian direktori dan subdirektori. Kita dapat membuat file dari root kebawah. Pada umunya terdapat dua macam file yang berbeda. Pertama merupakan jenis file biasa yang digunakan untuk menyimpan data. Sebagai besar file merupakan jenis file biasa yang berguna untuk menyimpan berbagai jenis data. Edangkan jenis file yang kedua ialah file direktori yang berguna untuk menyimpan dan menghimpun berbagai file-file.

Manajemen Disk

Manajemen disk merupakan sarana penyimpanan yang berfungsi untuk menyimpan data, file dan informasi secara permanen dalam suatu system computer. Media disk berada satu tingkat dibawah memori utama dalam hirarki memori. Media disk berbeda sekali dengan memori utama computer karena tidak mempunyai hubungan langsung dengan proses computer. Linux mensuprot berbagai file system diantaranya adalah :

1.     Sistem file pada linux dimulai dari root yang ditandai dengan simbol “ / “. Kemudian direktori dan subdirektori. Kita dapat membuat file dari root kebawah. Pada umunya terdapat dua macam file yang berbeda. Pertama merupakan jenis file biasa yang digunakan untuk menyimpan data. Sebagai besar file merupakan jenis file biasa yang berguna untuk menyimpan berbagai jenis data. Edangkan jenis file yang kedua ialah file direktori yang berguna untuk menyimpan dan menghimpun berbagai file-file.

Manajemen Disk

Manajemen disk merupakan sarana penyimpanan yang berfungsi untuk menyimpan data, file dan informasi secara permanen dalam suatu system computer. Media disk berada satu tingkat dibawah memori utama dalam hirarki memori. Media disk berbeda sekali dengan memori utama computer karena tidak mempunyai hubungan langsung dengan proses computer. Linux mensuprot berbagai file system diantaranya adalah :

1.      Ext2

2.      Ext3

3.      Ext4

Percobaan 1 : Direktori

1.      Melihat direktori aktif

$ pwd

$ ls

2.      Melihat Direktori HOME

$ echo $HOME

3.      Membuat direktori dan subdirektori

$ cd /home/[nama user]

$ mkdir folderku1

$ mkdir folderku2

$ ls

$ mkdir A B C A/D A/D A/E A/F B/G

$ ls

4.      Menghapus direktori dan subdirektori

$ rmdir folderku1

$ rmdir B/G B

$ ls

5.      Navigasi direktori

$ cd A

$ pwd

$ cd E

$ pwd

$ cd ..

$ pwd

$ cd ..

Percobaan 2 : File

1.      Membuat file

$ cat>fileku.txt

Belajar membuat file

Semoga bermanfaat

Untuk yang belajar

Akhiri dengan menekan

[CTRL-D]

$ nano filenano.txt

Belajarlah menggunakan nano

Nano adalah editor di linux

Nano mudah digunakan

Nano cocok untuk pemula

Semoga bermanfaat

$ ls

2.      Menghapus file

$ rm fileku.txt

$ ls

3.      Mengubah file

$ nano filenano.txt

Selamat ...

Telah diubah !!!

$ ls

Percobaan 3 : Ijin Akses

1.      Melihat ijin akses

$ ls -1

2.      Mengubah ijin akses

$ chmod 444 filenano.txt

$ ls -1

$ chmod 666 filenano.txt

$ ls -1

$ chmod 777 filenano.txt

$ ls -1

Percobaan 4 : Owner

1.      Melihat owner file

$ ls -1

2.      Mengubah owner file

$ chown [nama user]:[nama user] filenano.txt

$ ls -1

Percobaan 5 : Group

1.      Melihat group file

$ ls -1

2.      Mengubah group file

$ chgrp root filenano.txt

$ls -1

Percobaan 6 : Disk

1.      Melihat daftar partisi

$ fdisk -1

$ blkid

2.      Melihat tipe harddisk

$ df -h

3.      melihat tipe hardisk

$ hdparm -i /dev/sda

4.      melihat partisi swap

$ swapon -s

POKOK BAHASAN 6

Sistem Operasi Tersebar

DEFINISI SISTEM OPERASI TERSEBAR

Sistem operasi tersebar adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berinteraksi dan melakukan komunikasi/koordinasi hanya dengan pengiriman pesan. Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi sistem operasi tersebar, dimana sekumpulan komputer dan prosesor yang terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam :

$ File system

$ Nama space

$ Waktu pengolahan

$ Keamanan Akses ke seluruh resources,

Percobaan 1 : Yum script

·         Install paket samba dari repository lokal umsida.

# cd /tmp/

# yum -y install samba

·         Melihat file apa saja yang sudah di install

# ls /etc/samba

·         Melihat file konfigurasi

Ls -1 /etc/samba

·         Melihat dokumen file

#rpm -qd samba

·         Mengaktifkan software

# /etc/rc.d/init.d/smb restart

·         Merestart software

# /etc/rc.d/init.d/ smb restart

·         Mematikan software

# /etc/rc.d/init.d/ smb stop

Percobaan 2 : Konfigurasi software

1.      Untuk konfigurasi siftware yang sudah kita install tadi bisa menggunakan command NANO.

$ nano /etc/samba/smb.conf

2.      Mengisi file konfigurasi

[Global]

Workgroup = workgroup

Domain logons = No

Domain master = No

Security =

Netbios name = ICTSERVER

Map to guest = bad user

Backed = tdb

[Share]

Comment = Share

Path = /home/share

Read only = no

Browseable = yes

Public = yes

Writeable = yes

3.      Merestart software samba

# /etc/rc.d/init.d/smb restart

Percobaan 3 : Membuat Folder

1.      Membuat folder yang nantinya akan kita share

# mkdir /home/share

2.      Memberi hak akses ke folder yang akan kita share

# chmod -R 777 /home/share

Percobaan 4 : Mencoba File Share

·         Mencoba browser file share

Places>Connect to server>masukkan ip komputer>connect

·         Mengetahui ip komputer 

        #ifconfig

        Terimakasih sudah membaca!:) Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr.Wb



umsida.ac.id

fst.umsida.ac.id


c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RANGKUMAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

                                                                                                             POKOK BAHASAN 1 ELEMEN DASAR JA...